Jamu, pasti
itulah kata pertama yang melintas dipikiran kita jika mendengar tentang obat
tradisional (OT). Ya... memang minuman inilah yang menjadi salah satu aset negara,
hasil dari kekayaan alam Indonesia. Untuk itulah pemerintah memperhatikan na
dengan mendirikan lembaga riset BPPOT yang terletak di Jl. Raya Lawu 11,
Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Institusi penelitian dan referensi
nasional ini berada dalam naungan DepKes RI.
Dengan ada na beberapa fasilitas pendukung untuk menjalankan fungsi na, litbang tanaman obat (TO) dan OT ini mampu mewujudkan visi misi na. Beberapa fasilitas tersebut adalah; lahan percobaan, laboratorium pasca panen, laboratorium galenika, laboratorium fitokimia, laboratorium farmakognosi, laboratorium kultur jaringan, laboratorium farmaklologi dan perpustakaan. Dari beberapa sarana dan fasilitas pendukung ini, terdapat sarana-sarana yang dapat diakses oleh masyarakat awam. Beberapa di antara na dibuka sebagai wisata ilmiah.
Lahan budidaya atau sering disebut dengan kebun Tlogodlingo terletak di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1800 m dan luas 13 Ha dengan pemandangan yang indah. Hawa sejuk na cocok digunakan sebagai kawasan budidaya bidudaya tanaman-tanaman penghasil minyak atsiri. Ketinggian dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman-tamanan tersebut mebuat kualitas minyak yang dihasilkan dapat dipertahankan mulai dari penanaman, masa panen hingga pengolahan sehingga diperoleh kualitas minyak atsiri yang baik. Kebun Dlingo dapat dicapai dari kantor BPPOT dengan menggunakan kendaraan bermotor selama ± 30 menit dan kita akan disambut dengan hamparan tamanan yang hijau dan hawa sejuk na.
Dengan ada na beberapa fasilitas pendukung untuk menjalankan fungsi na, litbang tanaman obat (TO) dan OT ini mampu mewujudkan visi misi na. Beberapa fasilitas tersebut adalah; lahan percobaan, laboratorium pasca panen, laboratorium galenika, laboratorium fitokimia, laboratorium farmakognosi, laboratorium kultur jaringan, laboratorium farmaklologi dan perpustakaan. Dari beberapa sarana dan fasilitas pendukung ini, terdapat sarana-sarana yang dapat diakses oleh masyarakat awam. Beberapa di antara na dibuka sebagai wisata ilmiah.
Lahan budidaya atau sering disebut dengan kebun Tlogodlingo terletak di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1800 m dan luas 13 Ha dengan pemandangan yang indah. Hawa sejuk na cocok digunakan sebagai kawasan budidaya bidudaya tanaman-tanaman penghasil minyak atsiri. Ketinggian dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman-tamanan tersebut mebuat kualitas minyak yang dihasilkan dapat dipertahankan mulai dari penanaman, masa panen hingga pengolahan sehingga diperoleh kualitas minyak atsiri yang baik. Kebun Dlingo dapat dicapai dari kantor BPPOT dengan menggunakan kendaraan bermotor selama ± 30 menit dan kita akan disambut dengan hamparan tamanan yang hijau dan hawa sejuk na.
Jika kebetulan
kita tidak membawa kendaraan, maka ada tempat lain yang dapat dikunjungi. Kebun
koleksi dan etalase OT. Tempat ini berseberangan dengan BPPOT dan dapat
dijangkau dengan berjalan kaki. Koleksi yang terdapat di kebun ini sebanyak
±1000 TO yang berasal dari indonesia maupun eksplorasi luar negeri. Jangan
khawatir tidak mengetahui tiap-tiap koleksi yang ada karena ada keterangan nama
dan fungsi na untuk setiap jenis tanaman yang ada (walau terkadang ada yang
tidak terbaca atau tertutup dedauan yang ada).
Untuk bisa mengetahui semua informasi yang ada kita harus jeli memperhatikan setiap tanda-tanda yang ada, selain itu juga disediakan pemandu (jika datang dalam rombongan) yang siap menemani touring di kebun koleksi. Jangan khawatir akan lelah menjelajahi kebun ini karena pada dasar na kebun ini tidak terlalu luas jika kita menikmati na, bahkan tersedia bangku maupun gasibu untuk beristirahat sejenak jika memang benar-benar kelelahan (yang kelihatan tidak mungkin disebabkan karena mengelilingi kebun ini saja).
Penataan tanaman na memudahkan orang awam untuk membedakan, mengenali dan melakukan trip sehingga dapat menikmati kekayaan alan Indonesia yang diramu singkat dalam kebun ini.
Untuk bisa mengetahui semua informasi yang ada kita harus jeli memperhatikan setiap tanda-tanda yang ada, selain itu juga disediakan pemandu (jika datang dalam rombongan) yang siap menemani touring di kebun koleksi. Jangan khawatir akan lelah menjelajahi kebun ini karena pada dasar na kebun ini tidak terlalu luas jika kita menikmati na, bahkan tersedia bangku maupun gasibu untuk beristirahat sejenak jika memang benar-benar kelelahan (yang kelihatan tidak mungkin disebabkan karena mengelilingi kebun ini saja).
Penataan tanaman na memudahkan orang awam untuk membedakan, mengenali dan melakukan trip sehingga dapat menikmati kekayaan alan Indonesia yang diramu singkat dalam kebun ini.
Lelah dati kebun koleksi, sedikit berjalan naik kita akan menemui museum TO dan OT. Di dalam na terdapat koleksi-koleksi tentang pemanfaatan TO pada jaman dahulu serta perkembangan na. Koleksi ini meliputi tamanan-tamanan berkhasiat, alat yang digunakan untuk mengolah na menjadi OT hingga alat yang digunakan untuk menyajikan na. Selayak na museum, di sekitar na pun masih dikelilingi oleh banguan-bangunan tua. Memanjakan mata bagi mereka yang menikmati keabadian jaman. Unik dan mengembalikan euforia kejayaan masa lampau.
Jalan-jalan sehat
dan menyenangkan, menambah pengetahuan tentang kekayaan dan khasanah alam
Indonesia. Tempat wisata dengan paket wisata edukatif mulai dari budidaya
hingga pengolahan simplisia ini telah dikelola dengan baik sehingga dapat
menyajikan paket wisata keluarga maupun indivual ataupun sekedar
bersenang-senang menghirup udara pegunungan. -***-