Mei 30, 2011

The Palace of Illusions

The Palace of Illusions (Istana Khayalan)The Palace of Illusions by Chitra Banerjee Divakaruni
 
My rating: 4 of 5 stars



aku akan memandang masa depan dan mengukir na menjadi bentuk yang kuinginkan(hlm.152)

mungkin itulah yang dipikirkan drupadi aka panchali aka krishnaa ketika dia terlahir dengan ramalan mampu mengubah sejarah. ramalan yang menyertai kelahiran na membuat na sejak kecil memimpikan bahwa dia dalah istimewa, orang yang mampu mengubah sejarah. yang juga istimewa disamping kakak na yang terlahir khusus untuk membalas dendam. dan memang sebenar na jalan na takdir itu sudah dirancang, memang demikian asalkan dia mampu mengendalikan diri na.

yang pertama, tepat saat sebelum pernikahanmu: pada saat itu, tahanlah pertanyaanmu. yang kedua, pada waktu suami-suamimu berada di puncak kekuasaaan mereka: pada saat itu, tahanlah tawamu. yang ketiga akan datang waktu kau dipermalukan begitu hebat, seperti yang belum pernah kaubayangkan: pada saat itu, tahanlah kutukanmu (hlm.69)

benarlah demikan. bahwa panchali terlahir untuk mengubah sejarah. benarlah sejarah akan berjalan dengan berbeda, sesuai takdir na jika tanpa campur tangan na. jika dia bisa mengendalikan diri dari hal-hal yang diperingatkan kepada na. nhamun, memang yang diramalkan adalah panchali yang mampu merubah sejarah bukan? maka wajarlah jika semua peringatan yang telah disampaikan kepada na dia langgar. tidak hanya satu, tapi semua na.

dan dari satu per satu pengalaman hidup yang dialami na, dari cinta yang ditolak na, yang membawa na pada pernikahan 5 kali untuk lima pria, pandawa. dia masih mengharapkan cinta na, cinta kepada orang yang dipermalukan dengan menolak na. namun apakah itu harapan? harapan adalah seperti batu-batu yang tersembunyi di jalanmu, hanya membuatmu tersandung (hlm.183). begiulah panchali dengan harapan-harapan na. harapan untuk bisa menetralkan dendam yang ada di hati pria yang (menurut na) dicintai na. berharap dia bisa membuat pria itu menoleh kepada na, menaruh rasa kepada na. namun yang ada, harapan-harapan itulah yang justru menyandung na, untuk melakukan perbuatan gegabah yang hanya menambah dendam dari dang pria, karna.

apakah keinginan untuk membalas dendam lebih kuat daripada keinginan untuk dicintai? (hlm.272)

dari sandungan-sandungan perikalu panchalilah semua na terjadi demikian, dendam karna karena dipermalukan membuat na mendukung duryudana yang menawarkan persahabatan. memicu na untuk turut melawan pandawa, tak peduli akan rasa na yang juga dia tunjukan kepada panchali yang diam-diam memang diinginkan na tetapi telah menjadi istri kelima pandawa.

inilah kisah mahabharata yang pertama rhe baca. mungkin karena ditulis dengan sudut pandang panchali maka rhe pun melihat na dengan sudut pandang perempuan. begitu gegabah na perempuan itu dalam melakukan atau mengambil keputusan. namun ditengah kegegabahan na itu, mereka menyimpan kekuatan besar. walau sering tidak puas dan menulang-ulang hal yang membuat na kecewa, namun mereka pandai menyimpan perasaan na. hal yang tidak ingin diketahui orang lain disimpan na diam-diam, sedangkan hal yang dingin semua orang tau mereka koar-koarkan. ntah itu dari sosok panchali, kunti dan gandari.

merubah sejarah ketika biasa na seorang laki-laki yang beristri banyak, sedangkan sekarang seorang panchali bisa memiliki suami kelima pandawa. tampak na hebat bukan, pandawa lima yang terkenal dengan kehebatan na, yang ditakuti oleh saudara sepupu na. namun hidup itu adil, selalu ada kurang di setiap kelebihan na.

yudistira yang pecinta keadilan tapi kadang-kadang tidak memikirkan sesuatu dengan cermat, yang sering membawa na pada kesan bahwa dia adalah orang yang lemah. bima yang tampang preman dengan hati hello kitty na, yang selalu luluh di hadapan panchali. arjuna sang pejuang yang menangisi musuh na sebelum perang. nakula yang memahami semua binatang tapi tidak pernah mampu untuk memahami perempuan. dan sadewa... sadewa, ada apa dengan tokoh ini yang tidak terlalu diekspose dalam kisah ini. tak tahu apa kelemahan na dan juga kelebihan na.

awal na rhe memberi na 2 bintang saja, namun seiring menulis ripiu ini, tambahan 2 bintang lagi. karena hal awal, yang dulu pernah rhe ingin pelajari, namun terlupakan. filosifi hindu. ntah kenapa hal itu dulu tampak sangat menarik, namun keberadaan buku di toko buku tidak mendukung. rhe tidak bisa menemukan buku-buku itu. tentang astra yang dimiliki para prabasa, tentang karma yang turun ke dunia, tentang bagian-bagian dewa yang berpecah menjadi turunan-turunan na. rhe pengen kembali untuk mempelajari semua na itu. sambil memandang dunia, lahan untuk terjadi semua na.

dan kembali ke cerita. selama ini yang pernah rhe dengar adalah perperangan antara pandawa dan kurawa di medan khuruksetra yang dimenangkan oleh pandawa. ternyata, divakaruni mampu menghadirkan kisah yang lain. kisah yang terjadi setelah na yang rhe belum pernah dengar. saat-saat tua adari pandawa dan panchali sendiri. saat kata na kutukan tidak ada garis keturunan pandawa dan ditangkal dengan kelahiran abimanyu. setelah semua anak keturunan pandawa meninggal. (aneh na, dari istri-istri lain yang dinikahi oleh pandawa, selain panchali, apakah mereka juga tidak berhasil punya keturunan? tidak dikisahkan di sini). cucu kesayangan yang diharapkan bisa membawa keturunan bagi pandawa. lalu perjalanan mereka, dalam masa tua na.

kita tidak bisa memaksakan diri kita untuk mencintai atau menahan na. hati itu sendiri di luar jangkauan pengendalian. itulah kekuatan dan kelemahan na. (hlm.298)

begitulah, saat perjalanan ke himalaya dimana dikatakan ada selaput batas antara dunia dan surga, bagi mereka yang cukup murni untuk menembus na. kembali panchali diingatkan akan cinta na. lima suami yang selama ini dia dampingi namun tidak dicintai na. hati na hanya tertuju pada karna, yang telah mengorbankan diri na demi persahabatan, melawan adik-adik na. walaupun dia akhir na mati dengan senyum di wajah na. kembali panchali mengingat na, orang yang membuat hati na membara dengan cinta. namun, di saat-saat akhir ini, apakah cinta itu ada. apakah karna akan ada untuk na jika hal lain lah yang terjadi, bahwa dia bisa menahan diri. namun cinta itu tidak memihak. kepada siapa sebenar na dia sungguh-sungguh ada? kepada api asmara, atau ketenangan. dan diakhir masa na, dia berhail menemukan na. cinta kosmis kepada diri na yang memvisualisasikan cinta tuhan kepada yang ada di dunia. dan biarlah kisah ini menjadi epos untuk mengingatkan, perjalanan akhir manusia, setelah satu roda kehidupan bergulir bersama na.

biarlah masa lalu itu pergi. santailah. dan biarkan masa depan tiba dengan kecepatan na sendiri dan menyingkap rahasia-rahasia na pada saat na. (hlm.300)

nb: beberapa hal yang kurang berkenan di kisah ini yang cukup mengusik. ntah karena terjemahan atau memang bahasa awal na. dari kisah na, setting mahabharata yang terjadi ntah sekian tahun yang lalu (jika benar demikian), mengapa ada kapal ferry untuk mengantar panchali ke kediaman byasa? apakah tidak ada perahu biasa saja. dan panas na trotoar? apakah jalan di ajaman itu sudah cukup raya? sudah ada jalan saja perlu disyukuri karena ada beberapa yang masih perlu buka jalur, seperti perjalanan awal pandawa waktu diusir ke hutan selama 12 tahun. nah ini, malah ada trotoar. ya sudah lah, itu hanya sedikit kurang di kisah yang maha ini :) -***-

 
View all my reviews
 
Copyright 2009 footprint