Oktober 28, 2011

Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal buat Pengusaha Kecil


My rating: 3 of 5 stars


aku tahu mereka bangsat, tapi paling tidak mereka bangsat-bangsatku (hlm.63)

bagaimana kesan membaca pernyataan di atas? bolehkah kita sedikit berbangga diri karena tak lagi hidup di masa penjajahan? kata siapa kita merdeka? melihat pelajaran sejarah dan peringatan tahunan, bahwa proklamator kita telah memproklamasikan kemerdekaan indonesia? cukup dengan itu kah?

maaf kalau rhe banyak tanya. namun ketika membaca komik ini mengingatkan kembali pikiran lama. ketika selama ini kita telah dimanjakan dengan kepuasan sesaat akan kemerdekaan. merdeka dari penjajahan yang adalah perang, perlawanan. sedangkan di sisi lain, terlena na kita akan suatu bentuk penjajahan yang lain. penjajahan dari pasar dan perdagangan. monopoli akan beberapa sektor perdagangan yang tanpa kita sadari adalah bentuk halus dari penjajahan itu sendiri namun tidak meimbulkan perlawanan secara nyata dari kaum-kaum terjajah na. kita.

lihat saja dengan pergeseran budaya. masyarakat indonesia yang makan sagu, ketela. menjadi makanan utama na padi. apakah itu tamanan asli indonesia? tentu na ini hasil pertanian barat yang mulai melimpah dan kekurangan pasar. hasil na, mereka mulai membuka pasar di daerah jajahan. lihat saja sekarang tren na, di mana gandum digembar-gemborkan sebagai makanan sehat. akan beralihkah makanan pokok orang indonesia menjadi gandum? kita hanya akan menjadi pasar lagi bagi mereka.

contoh lain adalah pembangunan jalan raya. perbaikan jalan dilakukan dimana-man, biar jalanan halus, mulus. buat apa? menampung produk-produk mobil dari barat juga. saat produk mereka berlebih, kemana menjual na. ke negara berkembanglah pilihan na. tapi negara yang belum siap ini tidak punya fasilitas yang cukup untuk menampung semua kendaraan yang ada di wilayah na. untuk itulah negara barat memberi pinjaman lunak untuk negara berkembang membangun fasilitas jalan. jalanan lancar, mobil dijual dan kita... punya utang.

seakan sudah jatuh tertimpa tangga pula. sudah jadi pasar produk barat, masih menjadi debitor mereka. sungguh mudah bukan mencari uang dari kapitalisme yang sekarang berganti anma menjadi globalisasi. apalah pikiran mereka. yang penting kita laba, urusan moral biarkan yang lain yang menangani na.

terkait dengan isi buku na, el fisgon memilikan kemampuan yang megesankan dengan menggabungkan sketsa, lukisan, bahkan gambar cukil dari masa-masa sebelum na untuk membentu suatu rentetan cerita untuk semakin mempertegas penjelasan yang ada. yang mungkin membawa kita, ke bisnis yang nyata ya pada dasar na:

semua bisnis yang besar adalah penipuan :D -***-

 
Copyright 2009 footprint